|
Agenda Traveling & Sedekah KPAYFM dilaksanakan tanggal 21 Februari 2020 s.d. 23 Februari 2020
|
KEMELUT
NEGERI INDONESIA SELAIN VIRUS CORONA
Mari merenungkan nasib pendidikan di Indonesia. Pendidikan memang
bukan satu-satunya hal dari negara ini yang harus kita cermati, namun pendidikan
sangat penting untuk membangun peradaban & kepribadian bangsa ini. Seakan
terlupakan namun tetap harus ditanamkan dalam benak bahwa Indonesia tetap harus
berpacu pada BENANG MERAH, TUJUAN DAN ARAHNYA yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
sesuai dengan yang tertuang pada Pembukaan UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2. Tetapi,
kemelut akan kesenjangan pendidikan di Negeri Indonesia masih belum tuntas
dimana pemerintah juga masih terus melakukan upaya pemerataan pendidikan di
Indonesia. Salah satu potret kemirisan pendidikan di Indonesia ditemukan di SDN
38 Buttue Desa Kenaungan, Kec. Labakkang, Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan.
Sebagai upaya untuk berperan turut serta dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa, KPAYFM berkolaborasi dengan Relawan Pendidikan Indonesia (RPI) melakukan touring pendidikan di SDN 38 Buttue yang terdiri hanya dua ruangan dalam satu bangunan
beserta 23 muridnya yang disatukan dari kelas 1- kelas 6 SD. Di sekolah ini,
tak ada tempat upacara, tak ada tiang bendera, tak ada lapangan bermain, tak ada
kantin/warung, tak ada bel tanda masuk kelas, bahkan dulunya tak ada kepala
sekolah. Tidakkah hati kita teriris melihat generasi penerus bangsa berjuang demi nasib Indonesia kedepan? Mereka masih bermimpi kelak akan membawa
perubahan yang baik untuk Negeri Indonesia.
Berangkat dari kemelit Pendidikan Indonesia di Pelosok Pesisir, masih
ada potret-potret kemirisan masyarakat sekitar yang masih sangat perlu sentuhan
bantuan Pemerintah, seperti tidak ada instalasi listrik, tidak ada sumber air
bersih, tidak ada bangunan untuk beribadah seperti masjid. Untuk mendapatkan air
bersih, masyarakat harus ke kota untuk membeli air dengan harga Rp. 1.000-2.000
per jerigen.
Akhir kata, sekedar kata namun maknanya lebih sekedar kata "ISTIQOMAHKANLAH
PERJUANGAN HINGGA ISTIQOMAHMU LEBIH DARI KATA ISTIQOMAH ITU SENDIRI."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar